Minggu, 22 Mei 2011

Shalat Sunnah

Keutamaan Shalat Sunnah Rawatib (Syarah Riyadhus Shalihin)


Hadist 1
Dari Ummul Mukminin Ummu Habibah Ramlah bintu Abi Sufyan Radiallahu Anhuma, ia berkata, "Aku pernah mendengar Rasulullah saw bersabda, 'Tiada seorang hamba muslim menunaikan shalat demi Allah Ta'ala dalam setiap hari dua belas rakaat sebagai shalat sunnah selain shalat fardhu, melainkan Allah membangunkan  baginya sebuah rumah di Surga, atau melainkan dibangunkan untuknya sebuah rumah di dalam Surga'." (Diriwayatkan Muslim)

Hadist 2
Dari Ibnu Umar Radhiyallahu Anhuma, ia berkata, "Aku pernah shalat bersama Rasulullah saw dua rakaat sebelum zhuhur, dua rakaat setelahnya, dua rakaat setelah shalat Jumat, dua rakaat setelah shalat Maghrib, dua rakaat setelah shalat Isya."

Hadist 3
Dari Abdullah bin Mughaffal ra, ia berkata, "Rasulullah saw bersabda, 'Di antara dua adzan ada shalat, di antara dua adzan ada shalat, dan pada yang ketiga kalinya beliau menambahkan ungkapan, 'Bagi yang menghendaki'." (Muttafaq alaih)

Syarah:

Ketahuilah bahwa di antara berbagai nikmat Allah Azza wa Jalla adalah ditetapkan bagi para hamba-Nya shalat tambahan yang sunnah, selain shalat fardhu yang dengannya menyempurnakan shalat fardhu. Karena, shalat fardhu tidak lepas dari kekurangan. Jika Allah tidak mensyariatkan shalat nafilah itu sehingga kekurangan pada shalat fardhu disempurnakan dengannya. Shalat nawafil itu bermacam macam jenisnya, di antaranya adalah shalat rawatib yang mengikuti shalat fardhu, yaitu dua belas rakaat : empat rakaat sebelum zhuhur dengan salam setiap setelah dua rakaat, dua rakaat setelahnya, dua rakaat setelah maghrib, dua rakaat setelah Isya dan dua rakaat sebelum shalat shubuh. Barangsiapa melakukannya setiap hari dan setiap malam, maka Allah akan membangunkan baginya sebuah rumah di dalam Surga, sebagaimana dijelaskan di dalam hadist Ummu Habbibah Radhiyallau Anha.

Yang paling utama jika Anda menunaikan semua shalat rawatib itu di rumah, baik dia seorang Imam atau seorang makmum. Karena Nabi saw bersabda,

"Sebaik baiknya shalat seseorang itu dilakukan di rumahnya, selain shalat fardhu."

Shalat Sunnah Dua Rakaat Sebelum Shalat Shubuh (Syarah Riyadhus Shalihin)


Hadist 1
Dari Aisyah Radhiyallahu Anha bahwa Rasulullah saw tidak pernah meninggalkan empat rakaat sebelum shalat zhuhur, dua rakaat sebelum shalat shubuh (Diriwayatkan Al Bukhari)

Hadist 2
Dari Aisyah Radhiyallahu Anha, ia berkata, "Nabi saw tidak lebih menjaga dengan suatu shalat nawafil selain dengan dua rakaat sebelum shalat shubuh." (Muttafaq Alaih)

Hadist 3
Dari Aisyah Radhiyallahu Anha dari Nabi saw, beliau bersabda,"Shalat dua rakaat sebelum shalat shubuh lebih baik dari pada dunia dan segala isinya." (Diriwayatkan Muslim)

Hadist 4
Dari Abu Abdullah Bilal bin Rabah ra, seorang muadzdzin Rasulullah saw, bahwa dia datang kepada Rasulullah saw untuk mengumandangkan adzan untuk shalat shubuh. Aisyah membuat Bilal sibuk karena sesuatu hal yang ditanyakan kepadanyasehingga Bilal terlalu kesiangan. Bangkitlah Bilal, lalu mengumandangkan adzan untuk shalat dan langsung diikuti iqomah. namun Rasulullah saw belum juga keluar, lalu menunaikan shalat dengan orang banyak.Bilal menyampaikan kepada beliau bahwa Aisyah memberinya kesibukan dengan suatu pertanyaan yang ditanyakan kepadanya sehingga dirinya terlalu kesiangan, namun Nabi juga masih lama tidak keluar. Maka beliau saw bersabda, " Aku menunaikan shalat dua rakaat sebelum shalat shubuh." Bilal berkata, "Wahai Rasulullah, engkau terlambat hingga pagi benar." Beliau bersabda, "Jika aku lebih terlambat hingga pagi sekali, aku tetap akan melakukan shalat dua rakaat sebelum shalat shubuh, menyempurnakan keduanya, dan membaguskan keduanya." (Diriwayatkan Abu Dawud dengan Isnad Hasan)

Syarah :

Sunnah Fajar yaitu dua rakaat sebelum shalat shubuh memiliki berbagai keistimewaan :
1. Disunnahkan memperingan shalat sunnah dua rakaat tersebut. Jika orang memanjangkannya, tentu menyelisihi dengan sunnah.
2. Disunnahkan shalat sunnah dua rakaat dengan bacaan tertentu, baik Surat Al Kafirun pada rakaat pertama dan Surat Al Ikhlas pada rakaat kedua.
3. Diantaranya pula bahwa Rasulullah saw tidak lebih menjaga dengan suatu shalat nawafil shalat sunnah rawatib selain dua rakaat sebelum shalat shubuh.


Shalat Sunnah Zhuhur (Syarah Riyadhus Shalihin)

Hadits 1
Dari Ibnu Umar ra, ia berkata,"Aku shalat bersama Rasulullah saw dua rakaat sebelum zhuhur dan dua rakaat setelahnya." (Muttafaq Alaih)

Hadits 2
Dari Aisyah Radhiyallahu Anha, bahwa Nabi saw tidak pernah meninggalkan shalat empat rakaat sebelum zhuhur (Diriwayatkan Al Bukhori)

Hadits 3
Dari Aisyah Radhiyallahu Anha, ia berkata,"Rasulullah saw shalat di rumahku sebelum zhuhur empat rakaat. Kemudian, beliau berangkat untuk menunaikan shalat dengan orang banyak. Kemudian masuk ke rumahku dan menunaikan shalat dua rakaat. Beliau shalat maghrib dengan orang banyak. Kemudian, masuk ke rumahku dan menunaikan shalat dua rakaat. Kemudian, shalat isya dengan orang banyak. Lalu, masuk ke rumahku dan menunaikan shalat dua rakaat (Diriwayatkan Muslim)

Hadits 4
Dari Ummu Habibah Radhiyallahu Anha, ia berkata,"Rasulullah saw bersabda,'Barangsiapa memelihara shalat empat rakaat sebelum shalat zhuhur dan empat rakaat setelahnya, maka Allah mengharamkannya masuk Neraka.'"(Diriwayatkan Abu Dawud dan At Tirmidzi). Dan ia berkata,"Hadits Hasan Sahih."

Hadits 5
Dari Abdullah As Saib Radhiyallahu Anhu bahwa Rasulullah saw melakukan shalat empat rakaat setelah matahari tergelincir sebelum shalat zhuhur. Beliau bersabda,"Itu adalah saat dibukakan pintu pintu langit dan aku suka jika amal salihku naik." (Diriwayatkan At-Tirmidzi).Dan ia berkata,"Hadits Hasan."

Hadits 6
Dari Aisyah Radhiyallahu Anha bahwa Rasulullah saw jika belum sempat menunaikan shalat empat rakaat sebelum shalat zhuhur, maka beliau menunaikannya setelahnya. (Diriwayatkan At Tirmidzi). Dan ia berkata,"Hadits Hasan."

Syarah :

Di sini disebutkan sejumlah hadits, semua menunjukkan bahwa shalat zhuhur memiliki shalat rawatib yang terdiri dari enam rakaat : empat rakaat sebelumnya dengan dua salam dan dua rakaat setelahnya. Jika orang lupa atau tertinggal empat rakaat sebelum shalat zhuhur (qabliyah), maka ia boleh menunaikannya setelah shalat zhuhur. Karena shalat rawatib itu diqadha seperti halnya shalat fardhu. Akan tetapi telah muncul dalam hadits yang dikeluarkan oleh Ibnu Majah bahwasanya beliau terlebih dahulu dimulai dengan shalat ba'diyah (setelah shalat fardhu). Kemudian, disusul dengan sunnah qabliyah. Misalnya : Anda datang untuk menunaikan shalat zhuhur, sedang imam sedang shalat sehingga shalat qabliyah zhuhur tertinggal. Kita katakan,"Shalatlah dua rakaat setelah usai menunaikan shalat zhuhur, lalu shalat lagi dua rakaat salam, dua rakaat salam yang merupakan sunnah qabliyah (sebelum) shalat zhuhur. Inilah sunnah.

Shalat Sunnah Ashar (Syarah Riyadhus Shalihin)

Hadits 1
Dari Ali bin Abu Thalib Radhiyallahu Anhu, ia berkata,"Rasulullah saw melakukan shalat sebelum ashar empat rakaat dengan menyela di antaranya dengan salam untuk para malaikat terdekat dan semua orang yang mengikuti beliau dari orang orang muslim dan orang orang mukmin," (Diriwayatkan At Tirmidzi). Dan ia berkata,"Hadits Hasan."

Hadits 2
Dari Ibnu Umar Radhiyallau Anhu dari Nabi saw, beliau bersabda,"Allah Merahmati seseorang yang melakukan shalat sunnah empat rakaat sebelum ashar." (Diriwayatkan Abu Dawud dan At Tirmidzi). Dan ia berkata, "Hadits hasan."

Hadits 3
Dari Ali bin Abu Thalib ra, bahwa Nabi saw menunaikan shalat sebelum ashar sebanyak dua rakaat (Diriwayatkan Abu Dawud dengan isnad yang sahih)


Shalat Sunnah Maghrib (Syarah Riyadhus Shalihin)

Hadits 1
Dari Abdullah bin Mughaffal ra dari Nabi saw, beliau bersabda, "Shalatlah kalian semua sebelum shalat Maghrib.",pada yang ketiga kalinya beliau menambahkan ungkapan,"Bagi siapa saja yang mau." (Diriwayatkan Al Bukhari)

Hadits 2
Dari Anas ra, ia berkata, "Aku telah melihat para pemuka sahabat Rasulullah saw buru buru menuju tiang masjid untuk menunaikan shalat sunnah sebelum shalat maghrib." (Diriwayatkan Al Bukhari)

Hadits 3
Dari Anas ra, ia berkata, "Kami sedang menunaikan shalat di zaman Rasulullah saw dua rakaat setelah matahari terbenam sebelum maghrib, maka dikatakan, 'Apakah Rasulullah saw melakukan shalat dua rakaat itu?' Ia menjawab,'Beliau menyaksikan kami melakukannya, namun beliau tidak memerintahkan kepada kami dan juga tidak melarang kami." (Diriwayatkan Muslim)

Hadist 4
Dari Anas ra, ia berkata, "Kami di Madinah jika seorang muadzdzin mengumandangkan adzan untuk shalat maghrib, maka mereka berlomba ke tiang tiang masjid untuk melakukan shalat dua rakaat hingga orang asing masuk masjid, lalu mengira bahwasanya shalat fardhu telah dilaksanakan karena banyaknya orang yang melakukan shalat sunnah itu." (Diriwayatkan Muslim)

Dalam Bab ini telah berlalu hadits Ibnu Umar dan hadits Aisyah. Keduanya adalah hadits shahih bahwa Nabi saw setelah maghrib menunaikan shalat sunnah sebanyak dua rakaat. Diriwayatkan oleh Abu Dawud dengan isnad yang shahih.

Shalat Sunnah Isya (Syarah Riyadhus Shalihin)

Dalam bab ini adalah hadits Ibnu Umar yang lalu yaitu :
" Aku shalat bersma Nabi saw dua rakaat setelah Isya "

Juga hadits Abdullah bin Mughaffal :
" Di antara dua adzan ada shalat." (Muttafaq Alaih)

Syarah :

Semua bab di atas berkenaan dengan hadits hadits yang menjelaskan sunnah shalat ashar, maghrib dan isya, disamping penjelsan tentang sunnah shalat fajar dan zhuhur yang sudah berlalu. Sedangkan sunnah shalat ashar adalah hendaknya orang menunaikan shalat empat rakaat sebelumnya sebagai pengamalan,
" Allah merahmati seseorang yang melakukan shalat sunnah empat rakaat sebelum ashar"

Kalimat ini adalah doa. Yakni, Nabi saw berdoa untuk orang yang menunaikan shalat empat rakaat sebelum shalt ashar. sedangkan shalat Maghrib memiliki shalat sunnah sebelum dan sesudahnya. Akan tetapi shalat sunnah yang sebelumnya bukan sunnah rawatib sedangkan yang sesudahnya adalah rawatib.

Sedangkan shalat isya memiliki shalat sunnah sebelum dan sesudahnya. Akan tetapi yang sebelumnya bukan shalat sunnah rawatib namun termasuk kepada cakupan hadits Nabi saw.

"Di antara setiap dua adzan ada shalat "

Sedangkan setelahnya disunnahkan shalat dua rakaat.

Dengan demikian jelas bahwa shalat fardhu lima waktu :

  • Shalat shubuh memiliki shalat sunnah sebelumnya dan setelahnya tidakada shalat sunnah


  • Shalat Zhuhur memiliki shalat sunnah sebelum dan sesudahnya


  • Shalat ashar tidak memiliki shalat sunnah sebelum dan sesudahnya yakni shalat sunnah rawatib, akan tetapi ia memiliki shalat sunnah bukan rawatib sebelumnya, sedangkan sesudahnya adalah waktu dilarang menunaikan shalat.


  • Sedangkan maghrib memiliki shalat sunnah sesudahnya yakni shalat sunnah rawatib sedang sebelumnya adalah bukan


  • Shalat Isya memiliki shalat sunnah rawatib setelahnya dan yang sebelumnya bukan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar